EHEM HALO SEMUAAAA *tereakdgnkurangselon* hehehehe gue jadi niat nih ngelanjutin cerita ini. Sebelumnya mau jelasin beberapa hal dulu yaap. Kenapa judul ceritanya ‘In that late December’ ? Soalnya di akhir desember itu banyak kejadian yang menimpa si Claudia.
Desember tahun 2009 dia putus
Yang post kali ini gue mau certain yang flash back gitu ya. Jadi dari awal Claudia masuk SMA terus jadian sama alfa. Gimana seorang Alvian Widiatmo melihat sosok Claudia *?*. Mungkin akan langsung bersambung jadi cerita masa kini. Err maksudnya pas Claudia udah putus sama alfa gitu lho.
Belum yakin nih penulis *di lempar gerobak sama pembaca* *kabur* EHEHEHEH.
Oh iya. Ntar mungkin gue juga bikin versi lain. Jadi ceritanya berformat diary gitu, masih belum pasti juga sih tapi *penulis di lempar macbook* EH MAKASIH YAA MACBOOK LOH *penulis kabur*
AHAHAH gila ah.
Mari dimulai
The story goes.
In that late December. Chap : 2
“Hello, Senior High School life! Come to mama (?)”
This story is purely Mine : Nilarquette (neutronlm)
Read and Review please? *puppyeyes* C:
Warning : GAJE, (SOK) Romantis, Lebay
Pair :
ClaudiaAlfaAlvian
And the story begin . . . .
Sang mentari muncul di langit. Menggantikan tugas bulan yang sepertinya sudah lelah dan mengantuk (oke, sejak kapan bulan ngantuk? *lempargolok*).
Di depan sebuah cermin , seorang gadis sedang memperhatikan penampilannya. “Hmm, rambut oke. Muka oke, seragam oke. Ready to go” Sebuah senyuman kembali menghias wajahnya yang cantik itu. Claudia bergegas turun dan menghampiri meja makan. Seluruh keluarganya sudah ada dan bersiap untuk sarapan.
“Pagi mama,papa. Oh halo kakakku ganteng” sapanya ceria.
“Pagi Claudia. Wah adikku satu ini sudah gede ya. Udah SMA aja. Cieee,” goda Calvin.
Calvin Adithya Fatharandi, kakak Claudia yang sekarang sudah kuliah di Universitas Indonesia jurusan Hubungan International. Super ganteng, pintar dan sangat menyayangi Claudia.
“Idih kakak apaandeh” cibir Claudia.
Kedua orangtua mereka hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan kedua putra-putri mereka. Selesai sarapan, semuanya siap-siap untuk pergi.
“Ma, Papa berangkat dulu ya.” Papa pamit
“Aku juga berangkat ya ma. Dadah” Calvin ikut-ikut pamit
Claudia kemana? Pingsan? YA GAK LAH *melemparpiring*
Si gadis bermata coklat seperti almond (?) itu sedang memakai sepatu di ruang keluarga.
“Kamu berangkat bareng Alvian lagi sayang?” Tanya sang mama kepada putrinya
“Iya ma. Tapi nggak tahu tuh anak masa jam segini belum dateng. Yakin deh dia ngaret kesiangan.” Omel Claudia
“Ya udah tungguin aja dulu. Mama mau beres-beres ya”
“Oke ma”
Dariapada bengong menunggu sahabatnya yang suka ngaret itu Claudia berjalan ke halaman rumahnya. Sekedar untuk menikmati bunga-bunga yang ada. Oh iya Claudia suka bunga, terutama bunga matahari. Karena menurutnya bunga itu memberikan semangat tersendiri *untung bunganya gak panas. LAWAK (penulis di lempar tronton sama pembaca)*
Tiba-tiba ia menangkap suara langkah kaki yang berat. Ia sangat mengenal siapa pemiik langkah kaki itu. Maka Claudia pun refleks berteriak sekencang mungkin.
one
two
three
tarik nafas panjang
“ALVIAAAAAAAAAN!”
Alvian, orang yang sedari tadi di tunggu oleh Claudia, hanya bisa nyengir sambil geleng-geleng kepala.
“Selamat Pagi, nona Claudia Fatharani yang cantik. Gue tau kamu kangen sama aku, tapi gak usah teriak-teriak gitu dong” kata Alvian asal sambil menampilkan senyuman yang bisa bikin meleleh.
Mendengar perkataaan manusia di hadapannya Claudia hanya bisa mendelik ilfeel.
“IDIH PEDE AMAT SIH DIRIMU AL. Dan selamat pagi juga tuan, asalkan kamu tahu ya kira-kira 20 menit lagi kita udah masuk sekolah” sindir Claudia.
JLEB
Alvian shock. Dengan cepat ia melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya
“Oh iya. Aduh maaf claudie aku telat hehe. Berangkat deh yuk. Mama kamu mana?”
Claudia hanya mendengus dan berlari masuk ke rumah. Setelah berpamitan dengan mamanya, Claudia dan Alvian bergegas menuju sekolah mereka yang sebenarnya nggak terlalu jauh dari kompleks rumah tempat mereka tinggal.
Tenooot tenooot “SARI ROTI”
JEGER
KENAPA ADA SARI ROTI TIBA-TIBA?
*penulis ngelawak*
*disumpel speaker*
Beltavia Senior High School, adalah sekolah Alvian dan Claudia. Alvian sudah duduk di kelas 2 sedangkan Claudia baru kelas 1.
Saat memasuki halaman sekolah mereka Claudia mengerutkan muka dengan heran. Di depannya banyak cewek –atau neneklampir- yang sedang terkikik melihat Alvian, dan melirik sadis ke arahnya.
“Alvian aku bawa bekal buatan sendiri nih buat kamu loh” sapa seorang cewe
“Eh nanti aku nebeng kamu dong vian,” cewe yang lain menyapa
“Alvian bla-bla”
“Alvian alvian”
Dan semakin banyak cewe yang mendekati sahabatnya itu.
Claudia sweatdropped.
ADA APA SIH DENGAN WANITA DI SEKOLAH INI!??
Alvian yang tampaknya sudah terbiasa dengan ini semua, hanya memamerkan senyum mautnya dan berkata
“Terimakasih semuanya. Aku masuk kelas dulu ya.”
Cewek-cewek itu pun meleleh (berasa keju *penulis diusir*) melihat senyuman yang di tampilkan idola mereka.
Sementara itu Claudia hanya bisa geleng-geleng kepala. Dia tahu kalau sahabatnya itu cakep eh ralat, super ganteng tapi please deh biasa aja.
“Kamu gak risih ya al, di kerubungin cewek kayak gitu? Ckck pada genit-genit amat.” Tanya Claudia
“Hahahah, aku emang nggak pernah cerita sama kamu ya Claud. Sini-sini aku kasih tau. Kalau sahabatmu ini, Alvian Widiatmo, sang kapten baseball di sekolah ini adalah cowok terpopuler dan terganteng. Masa gitu aja gaktau deh kamu” jelas Alvian kepedean
Claudia langsung nyari ember terdekat buat muntah-muntah.
HAHAHA
Nggak sesadis itu sih. Claudia hanya memberikan tatapan dasar-manusia-sok-kecakepan. Yang dibalas dengan tatapan emang-saya-manusia-cakep-kok.
Alvian mengantarkan Claudia ke kelasnya. Sesampainya di sana dia nyengir dan mengacak rambut Claudia yang membuat pemiliknya merengut kesal. “Aku kelas dulu ya Cla. Ntar kita istirahat bareng deh.”
“Nggak bareng juga nggak apa-apa Al. Aku juga udah punya temen kali hahaha.”
“Oke deh kalo gitu. Aku ke kelas dulu”
Claudia hanya tersenyum melihat temannya pergi. Ia masuk ke kelasnya dan menyapa mereka yang sudah hadir di kelas. Karena bosan menunggu bel masuk, dia pun pergi ke luar mau represing EH ralat Refreshing. Claudia, bukan orang sunda *dikeroyok orang sunda* hahahah.
Dia memperhatikan keadaan sekolahnya. Melihat alvian. Melihat teman-temannya. Memperhatikan Alvian. Melihat burung berkicau. Alvian. Alvian. Dan Alvian lagi.
Claudia menarik nafas panjang. Terdiam.
Boy I hear you in my dreams
Feel you whisper across the sea
Keep you with me in my heart
You make it easier when life gets hard
Lucky I’m in love with my best friend
Alfandy Rahardian, turun dari mobilnya dan langsung berjalan menuju kelasnya. Walaupun agak tersendat karena harus melewati tumpukan (?) fansnya yang kayak orang ngantri BLT (-_-).
Tanpa sengaja ia menengok ke arah koridor kelas 1, seketika itu juga dia terdiam. Di seberang sana ada seorang gadis, sedang memperhatikan burung-burung yang bertebangan. “Cantik. . .” ujar Alfa tanpa sadar.
Ia terlonjak kaget ketika sebuah tepukan keras (err nggak keras juga, tapi karena alfa lagi gak sadar jadi berasa sakittttttttbgtt *lebe*) mendarat di bahunya.
“Wey fa. Kenapa lo pagi-pagi udah bengong aja.”
“Sialan lo Vian, bikin gue kaget aja.” Kata alfa kesal kepada seorang –yang ternyata alvian- yang tadi menepuk bahunya keras.
“Ahahahah sori bro. Lagian gue heran, ngapain lo berhenti di sini dan ngeliatin,” Alvian menoleh ke arah gadis yang di tatap Alfa. “Claudia?” Alvian heran.
“Hah? Claudia? Vian, lo kenal sama cewek itu?” Alfa juga heran (semuanya heran-heran *ditampol pembaca*)
“Kenal fa? Bukan kenal lagi malah. Dia itu Claudia. Claudia Fatharani. Sahabat gue dari kecil.” Jelas Alvian
“Sahabat lo dari kecil? Oh ini toh claudie yang sering lo ceritain itu?”
“Yup itu dia Claude. Kenapa lo? Haahahah”
“nggak apa-apa. Dia cantik Al. Kok mau sih temenan sama lo? Gue aja yang jadi temen sebangku dari setahun yang lalu aja udah enek.” Ejek alfa sadis
“Heh. Sialan lo hahaha. Eh tunggu, apa kata lo tadi? Claudia cantik? Jangan bilang lo naksir sahabat gue!?” Tanya alvian sambil mengejar alfa yang telah berjalan ke kelas mereka.
“Emang kalo gue naksir kenapa? Nggak boleh nih ceritanya? Hahaha”
“Bukannya nggak boleh sih. Boleh aja, tapi awas sampe lo nyakitin dia. Walaupun lo sahabat gue, tetep aja lo bakalan gue hajar kalo nyakitin Claudie.”
“Weeey santai mas. Hahaha lagaknya kayak gue mau ngapa-ngapain Claudia.”
“Hahaha bukannya gitu. Tapi emang lo beneran suka ya fa?”
“Yup. Gue kayaknya lagi love at first sight deh Al.” kata alfa (sok) romantic.
“HAHAH JIJIK AH LO. Hem, kalo gitu boleh deh. Ntar istirahat gue kenalin ke dia.”
“serius lo?” Tanya alfa tak percaya. Semudah inikah cara untuk berkenalan dengan Claudia?
“Iya serius. Eits, jangan kesenangan dulu lo. Sekarang lo harus ngasih gue contekan fisika, semalem gue gak ngerjain gara-gara nemenin Claudia nyari buku.” Ternyata Alvian ada maunya *nyumpel penulis pake laptop*
“Iya deh. Thankyou ya bro”
Mereka pun masuk ke kelas.
“Claudia!!!” teriak Alvian dengan megafon (?)
Dengan cengiran lebar dan Alfa di sampingnya dia menghampiri Claudia, yang tampaknya agak malu dengan pemanggilan tadi.
“Hei Vian. Heboh amat sih manggil aku.” Sapa Claudia keki
“Heheh maaf cantik. Oh iya kenalin dulu nih. Temen sebangku aku yang super aneh, namanya Alfa” Alvian memperkenalkan Alfa kepada Claudia.
“Alfa,” dia tersenyum manis.
“Claudia” balas Claudia sambil tersenyum juga.
Hening.
Lama.
Mata hitam menatap mata coklat.
Tangan mereka masih bersalaman
Dan daun berguguran (???)
“WEY UDAH KALI SALAMANNYA” teriak alvian heboh
Claudia dan alfa refleks menarik tangan masing-masing sambil blushing.
Bersama-sama mereka berjalan ke kantin.
Claudia agak salah tingkah dengan hadirnya Alfa.
Alfa sibuk menentramkan detak jantungnya yang melebihi ambang batas.
saat kulihat dirimu tersenyum
ingin aku menyapa
namun ku terdiam tak kulakukan
mungkinkah kau pun juga begitu
tahu kau masih malu mungkin
sungguh ingin ku sapa
namun ku terdiam tak kulakukan
CHAPTER 2 SELESAI. HAHAHA.
Sumpah gaje. Sengaja saya gantung ceritanya teman-teman. Pokoknya cerita selanjutnya ada alfa nembak Claudia. Dan akan ada POV (Point Of View) dari Claudia, Alvian, Alfa, Claire. Claire? Siapa itu? Sahabat Claudia sejak SMP haahah.
Demi ALLAH ini gaje banget maluuuuu *sembah sujud*
Catchyalater baby, x.o.x.o
KENAPA ADA LEMPAR TRONTON? ITU KEPUNYAAN SAYA! *nuntut penulis dgn mac book yg dilempar pembaca* dan ehm... kenapa harus ada SARI ROTI? Tapi saya akui keberadaan abang SARI ROTI yang mencari nafkah tersebut membuat saya ngakak mendadak dan akibat dari saya ngakak adalah munculnya kecoa dari kamar mandi saya. Saya kira cukup sekian. SALAM BENYEK!
BalasHapuspenulisnya aja gak tau maksud abang sari roti lewat-lewat gaje gitu. HAHAHAHA. salam benyek mamennn :D
BalasHapuspenulisnya cacateeee wkwk pake dilempar macbook, sayang amat ngelempar macbook mending buat gua wkwk~ :p
BalasHapusmemang ditakdirkan dapet macbook gue. rejeki orang alim *brbmuntah*
BalasHapus