Kamis, 02 September 2010

In that late December. Chap : 4

HEI SAMLEKUMMM *pakejilbab* maaf nih baru update lagi. Berhubung saya terkena wb (writer’s block) yang sangat laknat itu. Ini aja sebenarnya masih kena wb, tapi maksa gitu.


Jadi maaf bgt ya kalau chap ini sepertinya bakalan super ancur. Dan kayaknya bakalan datar banget, sedatar hati gue (?) Chap 3 kemarin aja sangat gaje dan terlalu fluffy. Maafkan kawan *sembahsujud*


Oke deh stop bacot. Kali ini ceritanya pake tipe yg PoVnya Claudia gitu, jadi jangan bingung okeh. Dan cerita ini akan berakhir gantung yaap. Berhubung saya suka bikin orang penasaran *digaplok* hueheheheh :p


Here we goes . . .

In that late December Chap : 4


Flashback, Flashback :’)


This story is purely mine : Neutronlm


Warning : GAJE, FLUFFY, OOC, (SOK) ROMANTIS, LEBAY


And the story begin . . .

8 Februari 2009


Hai! Aku Claudia Fatharani. Berumur 15 tahun, kelas 10 di Beltavia SHS. Mempunyai 5 sahabat wanita Adelle, Quin, Nandira, Tania, dan Clara. Juga seorang sahabat sejak kecil yang entah kenapa mempunyai kadar pede berlebih bernama Alvian Widiatmo. Dan jangan lupa, pacarku (penulis muntah) Alfandhy Rahardian.


Aku mempunyai seorang kakak laki-laki bernama Calvin Adhitya Fatharandi. Kakak yang sangat baik dan perhatian walaupun terkadang suka iseng dan membuatku ingin melemparnya dengan kulkas (?)


Beda umur kami sepuluh tahun. Jauh ya? Tapi kakakku itu kakak yang baik kok. Jujur saja, walaupun dia super ganteng, tapi aku dulu sempat menganggap kalau Kak Calvin itu homo *sadis bet*.


Habis aku heran. Dengan wajah seganteng itu *lebe* masa sampai mau lulus SMA dia tidak punya pacar juga. Sampai suatu hari, Kak Calvin pulang ke rumah dengan cengiran kelewat lebar. Dengan super gak santai dia membanting *?* pintu kamarku dan berteriak tepat di depan kupingku.


One, two, three


“CLAUDIA AKU DI TERIMA JANET. AKHIRNYA AKHIRNYA. THANKS GOD IT’S FRIDAY (?)” aku hanya bisa sweatdropped. Oh syukurlah dia bukan homo *disumpelgranat*


Kembali ke cerita . . .


Aku sedang duduk dalam kamar, ditemani secangkir teh menikmati turunnya hujan yang kurang santai. Belum lagi temannya si Tuan Petir yang menggelegar dengan kurang selon. Tapi itu tak masalah, bagaimanapun aku cinta hujan. Menatap bulir-bulir air yang jatuh itu sangat menenangkan. Namun, tiba-tiba handphone kecilku berbunyi.


Segera aku mengambilnya, ternyata ada pesan masuk. Aku tersenyum melihat siapa pengirim pesan itu.


Sender : Alfandhy Rahardian <3

09-2-08 15:45

“Sayang, aku otw rumah kamu ya. Oh iya joyeux anniversaire (again) hehe. Cie 6th month nih :p hehehe”


Aduh dasar Alfa aneh. Dengan cekatan (?) aku membalas pesannya.


Oke sayang. Hati-hati di jalan, jangan inget aku terus (pededahsyat) ntar kamu jadi gak konsen nyetir hehehe :p. Cie yang udah jago bahasa perancis haahah :D”


MESSAGE SENT YEAAAY :D (?) sedetik kemudian *lebaybee* pesanku di balas. Aku hanya geleng-geleng kepala sambil tertawa kecil melihat balasan dari alfa.


Oke. Sepertinya aku ingin melanjutkan lamunanku yang sempat terinterupsi oleh sms alfa.


HEH KENAPA LO SEMUA NGELIAT GUE KEK GITU? LO PIKIR GUE NGELAMUN JOROK YA?


SYAITONIROJIM


Err


Maaf emosi *penulis digaplok*


Tadi aku lagi melamun tentang Alvian.




JEGER.



Apasih lo? Lebay amat ngeliat gue ngelamunin Alvian (penulis lagi gak jelas, tabokkkkk).


Jangan heran dulu yap.



Kalau hujan begini pasti aku inget Alvian. Aku dan Alvian sama-sama suka dengan hujan. Dari kecil setiap hujan turun pasti dia akan segera mengajakku untuk pergi ke taman dan hujan-hujanan.


Walaupun setelahnya kami berdua akan terkena demam dan di omeli sama orangtua masing-masing. Ah orang tua memang tidak seru (?). Tapi meskipun kami demam, tetap saja alvian akan datang kerumahku, dan menyelundupkan sekotak es krim kesukaan kami.


Ah, aku jadi kangen Alvian. Sudah lama aku nggak menghabiskan waktu dengannya. Jadi merasa bersalah. Padahal kami dulu seperti amplop dan perangko. Tidak terpisahkan.

Masih heran kenapa aku memikirkan Alvian?


Soalnya Alvian itu . . .



Dia itu ...



*ambil nafas*



Alvian, My first love




JEGER



JLEB



JLEB



WEY! GAK USAH LEBAY NGAPA *lempartombak*



Dia orang yang pertama kali aku sukai dan yang pertama kali dengan sukses membuatku patah hati. Sejak awal aku masuk SMP aku mulai sadar kalau aku sebenarnya –entah sejak kapan- menyukai Alvian.


Tentu saja aku tidak pernah menceritakan hal itu sama dia. Yang tahu hal itu hanya Kak Calvin. Dia dengan licik membuatku menceritakan semuanya *lemparkomputer*.


Aku terus menyukainya diam-diam. Sampai hari dimana Alvian merayakan kelulusannya. Kak Iel –Gamaliel- dan aku datang ke sekolah, bermaksud memberinya selamat sebagai siswa dengan nilai kelulusan tertinggi.


Di sekolah aku harus ngider-ngider (?) untuk mencarinya. Akhirnya, setelah kakiku rasanya hampir putus, aku menemukannya di halaman belakang sekolah. Tepat di depannya ada seorang gadis yang sedang tersenyum simpul. Claire Sjahbandi.


Lalu, alvian menyerahkan sesuatu untuknya. Aku tidak tahu itu apa, tapi aku yakin itu berharga. Karena aku lihat Claire tidak henti-hentinya tersenyum.


Saat itu aku sadar. Aku kalah. Tapi aku langsung saja merubah pikiranku. Aku harus bahagia kalau dia bahagia. Sesederhana itu.


Setelah hari itu, perlahan aku mencoba membunuh perasaanku terhadap alvian *bahasa gua astapiruloh*. Dan sepertinya berhasil. Tapi aku tidak pernah membuka hati untuk cowok lain.

Namun lagi-lagi aku salah. Hari itu, saat Alvian pertama kali memperkenalkan aku dengan Alfa, ada sesuatu yang membuatku terkesan.


Alfa, berhasil dengan sangat sukses merebut hatiku. Aku tidak mengira kalau aku bisa bertahan selama ini dengannya. Aku juga tidak tahu apa yang membuat kami cepat dekat satu sama lain. Tapi aku selalu merasa nyaman jika berada di dekatnya.


Dia adalah tipe orang yang sangat romantis dan cenderung suka ngegombal. Sampai kadang aku pingin banget menggetok kepalanya (-__-)


TIINNNN TINNNN!!!


HEH! SIAPA SIH YANG BUNYIIN KLAKSON SEKENCENG ITU!? SWT!


EH


Itu Alfa, yaampun. Berarti aku harus siap-siap pergi.


Caoooo (?) *plak*

Normal’s PoV


Sebuah mobil melaju di jalanan yang sepi dan basah sehabis hujan. Di dalam terdapat seorang cowok –yang sedang menyetir- tampan, menggunakan kemeja biru dengan celana jeans. Selain dia ada seorang cewek cantik, memakai dress putih dengan motif bunga sakura dan cardigan ungu.


Mereka tampak menikmati lagu Michael Buble *KYAAA (?) #plak* yang mengalun pelan dari tape mobil. Suara si gadis memecah keheningan, “Fa, ini kita mau kemana deh?”. Alfa menoleh, menatap Claudia. “Kita mau ke tempat yang special.” Jawabnya sok misterius


“Hah? Kemana tuh?”


“Nanti kamu juga tahu,”


Claudia hanya bisa memendam rasa penasarannya. Apalagi ketika Alfa tiba-tiba berhenti, dan memasang penutup mata kepadanya. Tapi Claudia malas bertanya, karena pasti nggak bakal di jawab. Dasar Alfa baka! *plak*


Sampai akhirnya mobil itu berhenti. Alfa menuntun Claudia keluar dari mobil dengan hati-hati. Mereka berdua memasuki sebuah gedung tua dan tidak berpenghuni *jengjeng, bzt*


Gedung itu tidak menyeramkan. Malah sangat cantik. Dengan arsitektur seperti gedung luar negeri, dan di kelilingi oleh danau dan pohon-pohon rindang.


Alfa membawa Claudia ke sebuah jendela. Perlahan ia membuka penutup mata yang dipakai Claudia.


“Sekarang kamu boleh buka mata kamu,” kata Alfa.


Claudia membuka matanya. Seketika ia membelalak kaget. Matanya memanas dan mulai berkaca-kaca. Perasaan bahagia dan kaget memenuhi hatinya.


Di depannya terdapat danau, dengan susunan lilin bertuliskan “Happy 6th Months Anniversary, I love you Claudia”. Ia tidak bisa berkata apapun. Speechless.


“Alfa . . .” suara Claudia bergetar.


Alfa melangkah maju. Memeluk Claudia dari belakang dan berbisik “Ini buat kamu Cla. Je t’aime, je ne.” Ia membalikkan tubuh Claudia, menghapus air mata yang mengalir dari mata coklat itu.


“Makasih ya fa. Me too. Je t’aime.” Claudia berkata lirih.


Alfa mengangguk dan kembali mendekap Claudia (unyuuuu, penulis digampar)


One word for today : HAPPY

8 Maret 2009


Claudia masuk ke rumahnya dengan tidak bersemangat. Ia baru saja pulang dari les ballet, tentu saja dia sangat capek. Tapi bukan itu yang membuatnya letih, lemah, lesu seperti orang cacingan *hee? Lempartombak*.


Ini hari ulang tahunnya. Dan parahnya, ia belum menerima satu ucapan pun sejak tadi pagi. Bahkan dari orang terdekatnya pun tidak.


Kasian amat yak Claudia ckck (?)


Memang dari seminggu yang lalu orangtuanya sedang pergi ke Prancis untuk mengurus bisnis. Kak Calvin kemarin menginap di rumah Kak Janet, karena pulang kemalaman. Alvian sedang mengikuti technical meeting pertandingan baseball yang akan ia ikuti seminggu lagi. Kak Gamaliel dan Kak Audrey sedang pergi ke puncak. Dan pacarnya, Alfa, sejak pagi sibuk mengurusi entah-apa-itu. Padahal hari ini juga hari jadi mereka yang ke tujuh. Mungkin alfa terkena sindrom pikun akut (?) hingga melupakan hari ini (zzz)


Nasib.


Sial.


Banget.


Claudia berdiri hendak menuju kamarnya sambil membawa segelas jus jeruk. Dengan asal-asalan ia melempar tas birunya. Tapi karena Claudia bukanlah Kobe Bryant, maka lemparannya agak-agak meleset. Jadilah tas itu mendarat dengan aman damai sentosa (?) di kolong meja belajar gadis bermata coklat itu.


Sampai malam tiba Kak Calvin belum pulang. Boro-boro pulang, sms aja nggak. “Heran. Kalau udah pacaran lupa sama adek sendiri” batinnya kesal.


Ia memutuskan untuk keluar dari kamarnya ke teras. Kepalanya mendongak dan menatap langit. Ternyata memang ini hari ulang tahunnya yang paling sial. Langit itu pun sepi tanpa bintang dan bulan (-__-)


Karena kesal sendiri, akhirnya ia memutuskan untuk menyalakan laptopnya, mengakses internet, dan membuka blog kepunyaannya.


TREKK


TREKK


“What the hell is that?” batinnya kesal. Claudia menuju ke sumber suara yaitu teras kamarnya. Sampai di sana ia melongok ke bawah, dan menemukan Alvian sedang nyengir dengan oh-so-ganteng *ditampol alfa*.


“CLAUDIEEE HAPPY BIRTHDAY YAA. MAAF BANGET AKU TADI LUPA”teriaknya dengan kurang santai.


Claudia mendengus kesal.


“Ya ya, masih bagus ada kamu. Jadi ulang tahunku nggak terlalu datar dan . . . “ kata-katanya terputus. Ia melihat di sekitar Alvian datang banyak orang.


Mereka memegang lilin. Lalu satu orang memegang sebuah kue. Claudia memperhatikan orang-orang itu dan shock. Itu mereka, orangtuanya, kakaknya, Alfa, Adelle, Quin, Nandira, Clara, Tania, Kak Gamaliel, Kak Audrey, dan Kak Janet.


Dengan petikan gitar dari Alvian mereka mulai menyanyi.


Happy birthday to you

Happy birthday to you

Happy birthday dear Claudie

Happy birthday to you


Tapi lagu itu belum berakhir karena ia mendengar alfa masih menyanyikan bait terakhir


“happy birthday Claudie, I love you”


Sontak wajahnya memerah dan ia hanya bisa meringis malu, ketika semuanya menyorakinya dengan Alfa. Ia langsung lari turun ke bawah dan menggabungkan diri dengan mereka semua.


“This is what I called ultrafun” batin Claudia sambil tersenyum.

8 Agustus 2009


Pagi yang cerah itu terganngu oleh suara . . .


Err


Suara abang sari roti yang gaje itu.


TENOOT

TENOOOT

SARI ROTII


*melemparsendal*


Ehem


Tidur Claudia yang nyenyak itupun terganggu. Dengan kesal dan rambut acak-acakan seperti kuntilanak kesiangan (?) ia bangun dan langsung berteriak, “AAARGH ABANG SARI ROTI GAJE LEBAY PENGGANGGU!!”



Calvin yang sedang lewat depan kamar Claudia pun kaget, shock, kena serangan jantung (?). Dia membuka kamar adiknya lalu berkata, “Pagi adek. Dari pada kamu teriak-teriak gaje gitu mending siap-siap. Siapa yang hari ini anniv satu tahun?” seringai jahil muncul di wajah rupawan *brbmuntah* Calvin.


Claudia kaget, mukanya langsung blushing. “OH IYA aku anniv satu tahun. Makasih kakak ganteng ucapannya,” bersamaan dengan itu Claudia langsung ngacir ke kamar mandi.

Bagaimana dengan Calvin? Oh dia dengan santainya pergi ke dapur dan mulai memasak sarapan. Berhubung orang tua mereka sedang pergi (lagi), dan dia tahu kalau semalam Claudia begadang untuk membuat kado spesial, jadi dia memutuskan untuk membantu adiknya itu.


Oh kakak yang baik. Co cwiitttt *sokimut* *dilempargerobak*


10.30 AM, 8 Agustus 2009


Seorang gadis bermata coklat duduk di depan sebuah cermin. Ia sibuk menyisir rambut panjangnya yang indah. Setelah dirasa cukup dia berdiri. Memutar badannya yang telah di balut dress hijau tosca. Dan bersiap turun ke bawah.


Claudia merasakan perutnya keroncongan ketika mencium aroma nasi goreng yang super lezat. Di langkahkan kakinya ke dapur dan menemukan kakaknya sedang memasak.


“Aduh baiknya kakak masak buat aku. Makasih ya,”


“Iya baik kan aku? Di jamin masakannya enak”


”Hidihalah pede dahsyat,” Claudia langsung pergi sebelum mendapat sebuah jitakan di kepalanya.


Selesai sarapan, Claudia kembali ke kamarnya. Mengambil tas dan sebuah buku dengan sampul buatan tangan. Setelah itu dia langsung pergi diantar oleh Calvin ke sebuah mall.

Eh belum tau ya itu buku apa?


Itu buku buatan Claudia. Isinya mulai dari tiket film, foto-foto, notes, dan banyak lagi. Semuanya yang terjadi selama satu tahun dia pacaran dengan Alfa. *fluff*


Sampai di mall dia menuju salah satu coffe shop. Dia melirik jam yang melingkar di tangannya. Ternyata dia dateng kecepetan (-_-)


Sambil killing time, Claudia membuka sebuah buku kesukaannya. Tiba-tiba ia di kagetkan dengan munculnya sebuah tangkai bunga tepat di depan hidungnya (?).


Ia mendongak. Mendapati wajah Alfa yang sedang tersenyum di depannya. Claudia berdiri, mengambil bunga didepannya. Membalas senyum Alfa.


”Happy 1st year Anniversary ma cherie”


Keduanya bicara serentak


Keduanya blushing


Penulis sweatdropped (??)


Kejadian selanjutnya? Silahkan bayangkan sendiri *dilempar golok*


Claudia tiba di rumahnya dengan rona merah yang belum hilang dari mukanya. Dia langsung menuju kamar, berganti baju, dan mulai online.


Dia membuka twitter dan Facebook. Notification dan mentionnya penuh dengan ucapan selamat dari teman-temannya. Tapi ada beberapa mention yang tidak dia mengerti.


Adellednnd: @Claudialf hey nonaaaa kau sangat amat bikin envy. Pacarmu romantis bgttttt aaaaa


Quinzhav RT!!!: @Adellednnd: @Claudialf hey nonaaaa kau sangat amat bikin envy. Pacarmu romantis bgttttt aaaaa


Quinzhav: kalo gue jadi @Claudialf pasti udah melting se melting-meltingnya manusia. Gilaaaaak


Fitrains: AIH KIW BGT SIH @Alfacld bikin video gitu buat @Claudiaalf bikin envy ya kalian berdua kyaaaaaa


Clarrra RT: @Nandiraas Rtyaa: @Adellednnd RTbgt: @Quinzhav RT!!!: @Fitrains: AIH KIW BGT SIH @Alfacld bikin video gitu buat @Claudiaalf bikin envy ya kalian berdua kyaaaaaa


Claudia hanya bisa bingung. ”Video apaan sih?”. Akhirnya dia memutuskan membuka facebook.


DAN BENAR


Ada 1 video dari Alfa


Ia buka video itu. Dan sangat takjub.


Video itu versi audiovisual buku yang Claudia buat.


Penuh dengan foto-foto.


Setiap bulan punya kalimat yang berbeda. Di dalam video itu Alfa menyanyikan lagu Michael Buble – Crazy Love. Di akhir video ada sebuah note bertuliskan :


It’s been a year! I’ve spent one year with you. A great year ever. Every months was unpredictable, colourfull, and unforgettable. I’ll always love you Claudia.


Claudia sangat speechless. Jari-jarinya tergerak menuliskan satu comment :


”Yeaa. You make me speechless Al!! 12th post on my blog of every 8th, hey it has been a year. Nggak kerasa yaa? Love love love always love you :*”


Senyum Claudia tidak bisa hilang dari wajahnya.


I can hear her heart beat for a thousand miles
And the heavens open every time she smiles
And when I come to her, that's where I belong
I'm running to her like a river's song

She give me love, love, love, love, crazy love
She give me love, love, love, love, crazy love

She's got a fine sense of humor when I'm feeling low down
And when I come to her when the sun goes down
Take away my trouble, take away my grief
Take away my heartache in the night like a thief

Give me love, gimme, gimme, gimme, gimme, gimme crazy love
Give me love, love, love, yes sir, crazy love

Yes, I need her in the daytime
Yes, I need her in the night
But I want to throw my arms around her
Kiss her an' hug her, kiss her an' hug her tight
Kiss her an' hug her tight, through the night

And when I'm returning from so far away
She gives me some sweet lovin' brighten up my day
It'll make me feel righteous, make me feel whole
Make me feel mellow down into my soul

Give me love, gimme love, yes sir, crazy love
Give me love, gimme, gimme, gimme, crazy love

I said she give me love, love, love, aww, crazy love
She give me, yeah, crazy love

I said give me love, love, love, love, crazy love
She give me love, love, yes sir, a crazy love, one more time

She give me love, love, love, love, she give me crazy love
She give me love, love, love, yes sir crazy love




Claudia sudah 14 bulan berpacaran dengan Alfa. Tapi entah kenapa, sadar atau tidak hubungan mereka sekarang agak renggang.


Oh mereka nggak berantem kok. Tapi mereka sama-sama sibuk. Claudia banyak lomba, Alfa pun begitu.

Sialnya mereka kalo lomba nggak pernah bareng. Alfa dengan Olimpiade Fisikanya. Claudia dengan lomba Cheers dengan tim Baseball sekolahnya (yang berarti ia jauh lebih sering sama Alvian) dan lomba balletnya.


­

Lapangan Baseball, Senayan


Tim Cheerleaders yang di pimpin Claudia sedang memberi semangat penuh ke tim Baseball sekolah mereka. Kali ini Alvian yang dapat giliran memukul bola.


Claudia komat-kamit memohon agar Alvian berhasil. Dia tahu dalam keadaan genting seperti ini, sahabatnya itu suka gugup.


Bola di lempar


Claudia memejamkan mata. Alvian bersiap memukul


Dan. . .


Bola itu terpukul. Alvian langsung berlari secepat-cepatnya. Claudia langsung berteriak memberi semangat penuh kepada sahabatnya itu.


Alvian sampai di base terakhir dan . . .


Alvian’s PoV


HAAAH THANKS TO GOD, tim sekolah gue menang. Tim gue kerja samanya bagus banget. Tapi gue, si kapten, pemukul bola terakhir, yang berarti penentu kemenangan, yang super deg-degan. Karena kalau gue gagal, semuanya sia-sia.


Sia-sia perjuangan kita latian tiap sore.


Sia-sia tim Cheers yang udah dukung kita.


Dan sia-sia juga tenaga Claudia yang memberi semangat ke kami semua.


Jujur, kalau nggak ada Claudia gue gak tau gimana hasil pertandingan itu. Cuma dia yang bisa bikin gue relaks.


Sekarang kami sedang duduk di ayunan taman kompleks rumah kami. Gue membawa gitar kesayangan gue. Hadiah dari Claudia ketika umur gue 10 tahun.


Oh kalian nggak tahu ya? Gue sebenernya jago main musik dan nyanyi *pededahsyat #GEPLAK* tapi gue gak pernah tunjukkin. Yang tahu Cuma keluarga gue dan Claudia.


Kali ini gue mau bawain lagu buat Claudia. Tanda terimakasih gue untuk hari ini.


”Claud,” gue panggil dia. Oh god, dia selalu cantik. *apajih*


”kenapa vian?”


”Aku mau bawain lagu buat kamu.”


”Lagu apa?” matanya membulat penasaran. Aku langsung mengambil gitar dan mulai memetiknya.



And friends come and go

But people like you are hard to find

And time goes to show I owe it all to you

Another years has come around

And I’m so lucky that I ever found you

Thank you, Thankyou


Memang gak secara langsung gue katakan rasa terimakasih gue ke Claudia. Tapi setidaknya dia sudah punya lagu itu.

Lab Ipa, Beltavia SHS


Alfa baru saja ingin beranjak ke luar, ketika ia tidak sengaja menabrak seorang cewek. Barang-barang cewek itu berserakan di lantai.


Refleks Alfa pun membantunya. Setelah selesai ia berdiri. Menatap wajah di hadapannya. Seorang cewek cantik berambut coklat, berbadan kecil.


”Err sorry ya tadi nggak sengaja.” kata Alfa


”Oh iya nggak apa-apa kok. Kamu ikut Olimpiade juga?” tanya cewek itu.


”Iya. Aku juga sekolah di sini. Kamu juga ikut Olimpiade?”


”Hehe iya aku juga ikut. Nama kamu siapa?” cewek itu mengulurkan tangan.


Alfa menyambut uluran tangan gadis itu.


”Alfa. Kamu?”


”Angel. Nice to meet you Al” katanya sambil tersenyum


”Nice to meet you too.” jawab Alfa.


SELESAI NAJISSUNG BANGET INI CHAPTERRR *sembahsujud* maafkan ya kawan.


Ini lagi pilek dan kena writer’s block, kalo maksa begini lah jadinya.


OH IYA POST INI SPESIAL BUAT TEMEN SAYA YANG BARU JADIAN : DARA-ARKY. CONGRATS YA LONGLASTING KIWWWW :D


byeeee

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar